Nama pantai tersebut adalah pantai Karang Nini. Sesuai dengan namanya,
di pantai tersebut memang terdapat banyak karang namun terdsapat suatu
karang yang sangat unik yaitu menyerupai seorang nenek maka disebutlah
pantai itu sebagai karang nini atau yang dalam bahasa Indonesia berarti
karang nenek. Karang tersebut berbentuk seperti sepasang manusia.
Konon itu merupakan sepasang batu karang yang dulunya adalah sepasang
suami istri yang saling mencintai. Karena suatu hal keduanya menjadi
karang. Adapun cerita legenda yang mendasari keberadaan batu karang
tersebut yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Berikut sejarahnya.
Pada jaman dahulu, terdapat sepasang suami istri yang bernama Ambu Kolot
dan Arga Piara. Keduanya saling mencintai meski dalam kehidupan yang
sangat sederhana. Sudah berpuluh- puluh tahun Ambu Kolot dan Arga Piara
menjalani rumah tangga namun keduanya belum dikaruniai seorang putra
hingga usia mereka tidak lagi muda.
Baca Juga : Sejarah Asal Usul Kota Bandung
Arga Piara sempat sangat merasa sedih karena ia berfikir tidak dapat
menjadi istri yang sempurna karena tidak memberikan sang suami anak
sebagai keturunannya. Namun, sang suami tidak peduli dan tetap mencintai
istrinya. Aki ambu adalah seorang nelayan yang kesehariannya mencari
ikan dilaut untuk kemudian diantarkan ke pasar untuk ditukar dengan
makanan yang lainnya.
Sedangkan sang istri setia selalu menunggu suami berlayar dengan
membereskan segala keperluan rumahnya. Begitu selalu setiap hari hidup
mereka sangatlah rukun hingga suatu ketika sang aki Ambu merasa kurang
sehat dan badannya sangatlah lemas.
Namun, aki berfikir bahwa bila ia tidak berlayar, sang nini yaitu
istrinya akan kelaparan karena memang persediaan makanan mereka telah
habis. Sang aki tidak ingin membuat istrinya sedih sehingga ia
memaksakan diri untuk tetap berlayar mencari ikan di laut.
Melihat suaminya lemas, sebenarnya nini Agra tidak tega dan sangat
khawatir dengan keadaan suami yang dicintainya tersebut. nini Agra
sempat melarang aki untuk pergi namun suaminya tersebut menolak. Lalu
akhirnya aku Ambupun pergi berlayar mencari ikan saat malam hari.
Sudah semalaman aki Ambu berlayar dengan menaruh umpan diperahunya.
Namun, tak satupun ikan-ikan yang memangsa umpan tersebut dan
ditangkapnya. Berjam- jam aki Ambu menunggu namun ikan tidak didapatkan
satupun juga. Hingga akhirnya tak terasa hari mulai pagi.
Melihat hari sudah pagi, nini Agra yang menunggu suaminya di rumah
merasa sangat khawatir karena sang suami tidak juga pulang. Ia meminta
bnatuan warga untuk mencari sumainya disekitaran pantai.
Ketika nini Arga dan warga mencari, mereka menemukan sebongkah batu
besar mirip seperti aki Ambu. Mengetahui hal tersebut nini Agra
sangatlah sedih dan meminta doa kepada yang kuasa untuk dijadikan
sebagai batu agar bisa terus bersama dengan suaminya.
Permintaan nini Agrapun dikabulkan sehingga terbentuklah sepasang batu
karang yang saling berhadapan dan menjadi symbol dari pantai Karang Nini
tersebut.
Sumber : http://www.jurirakyat.net/2016/01/asal-usul-nama-pantai-karang-nini-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar