1. Ayam Betutu
Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Ayam Betutu? Menu yang satu ini tidak boleh dilewatkan dalam daftar wisata kuliner kalian di Bali. Ini sudah menjadi icon makanan khas Bali.
Jika kamu suka masakan pedas, bersiaplah untuk jatuh cinta dengan Betutu yang berlimpahkan rempah-rempah dengan tekstur pedas yang bikin ketagihan!
Uniknya, bumbu tersebut dimasukan ke bagian dalam perut ayam kampung. Lantas dagingnya dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang menggunakan bara api sekam yang memakan waktu hingga 24 jam, agar bisa menghasilkan rasa gurih, lembut dan pedas yang otentik.
Oh ya, Betutu ini tidak selalu identik dengan daging ayam, ada juga lho yang menggunakan bebek.
Rekomendasi tempat makan:
- Ayam Betutu Men Tempeh, Gilimanuk Lihat Lokasi
- Ayam Betutu Khas Gilimanuk, Memiliki banyak cabang
- Ayam Betutu Liku, Memiliki banyak cabang
2. Sate Lilit
Berbeda dengan sate pada umumnya yang dagingnya ditusuk, Sate Lilit justru
dibuat dengan cara di lilit. Sebelumnya, daging akan dicincang halus
terlebih dahulu dan di ramu dengan bumbu Bali. Kemudian, di lilitkan di
batang daun serai atau tangkai bambu. Rasanya di jamin empuk dan gurih!
Terlebih pada sate lilit yang menggunakan batang daun serai, kamu akan
mencium bau wangi yang sedap.
Pada umumnya daging yang digunakan, antara lain daging ayam, babi, ataupun ikan tenggiri. Namun, sate lilit dengan daging ikan tenggiri lah yang menjadi primadona di Bali.
Rekomendasi tempat makan:
Sate
lilit sangat mudah ditemukan di berbagai rumah makan khas Bali,
restoran, pasar tradisional, maupun pedagang makanan pinggir jalan.
Bahkan restoran terkenal seperti Bebek Tepi Sawah juga menghidangkan menu ini.
3. Lawar Kuwir
Lawar merupakan campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang di ramu khusus menggunakan bumbu khas Bali.
Memang pada umumnya Lawar diolah dengan menggunakan campuran daging babi, namun ternyata bebek entog (kuwir) juga menjadi daging alternatif yang di favoritkan oleh masyarakat Bali.
Biasanya
daging entog yang sudah dicincang akan dicampur dengan
potongan-potongan sayur kacang panjang dan parutan kelapa serta dilumuri
bumbu Bali.
Lawar Kuwir ini akan
lebih nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat bersama sate lilit,
kacang tanah, suwiran Ayam Betutu, dan semangkok jukut ares (sayur batang pisang).
Rekomendasi tempat makan:
- Warung Makan Pan Sinar, Denpasar Lihat Lokasi
- Warung Lawar Kuwir Men Koko, Tabanan Lihat Lokasi
- Warung Lawar Kuwir Bu Wit, Tabanan Lihat Lokasi
4. Babi Guling
Perlu digaris bawahi dan dicetak tebal, bahwa makanan yang satu ini seratus persen tidak halal. Meski begitu, makanan ini lah yang menjadi tujuan utama kuliner bagi masyarakat Bali maupun wisatawan lokal.
Warna kulit Babi Guling
yang kecoklatan sungguh renyah di lidah. Apalagi dagingnya yang begitu
empuk dan kaya rempah-rempah. Uniknya, bumbu basa genep Bali dan sayur
daun ketela pohon dimasukan ke dalam perut babi dan diguling di atas
bara api.
Menu Babi Guling biasanya disajikan dengan nasi putih hangat bersama lawar, sate lilit, dan semangkuk kecil jukut ares.
Rekomendasi tempat makan:
- Warung Ibu Oka, Ubud Lihat Lokasi
- Warung Babi Guling Candra, Denpasar Lihat Lokasi
- Warung Babi Guling Pak Dobiel, Nusa Dua Lihat Lokasi
5. Nasi Campur Ayam Bali
Jika
kamu tidak memiliki cukup waktu untuk mencicipi semua menu di atas,
kamu bisa menikmati beragam kuliner khas Pulau Dewata sekaligus dalam
satu piring, loh!
Sate lilit, suwiran
ayam sisit bumbu Basa Genep Bali, sayur urap, dan lawar ayam siap untuk
disantap menemani nasi putih hangat. Nikmati kelezatan Nasi Campur Ayam Bali, ketika kalian mencampurnya dengan sambel matah dan sambel embe khas Bali.
Menariknya
lagi, menu ini selalu tampil dengan lauk yang bervariasi di setiap
rumah makan di Bali, misalnya ada yang menghidangkannya dengan ayam
betutu, telur sambal tomat, kulit ayam goreng, daun umbi pedas, ikan
pindang, maupun taburan kacang tanah goreng.
Rekomendasi tempat makan:
- Warung Men Weti, Sanur Lihat Lokasi
- Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku, Ubud Lihat Lokasi
- Nasi Ayam Bu Oki, Jimbaran Lihat Lokasi
6. Rujak Kuah Pindang dan Rujak Bulung
Sudah pernah mencicipi rujak dengan bumbu kuah ikan tuna? Di Bali, kalian bisa mencoba kuliner unik yang banyak dijual di warung kecil di pinggir-pinggir jalan.Rasakan sensasi pedas sekaligus segar di lidah, saat kamu menyantap irisan mangga dengan campuran Kuah Pindang dan cabe super pedas. Tidak hanya mangga, kamu juga bisa mengganti isiannya dengan campuran berbagai jenis buah atau bahkan rumput laut.
Di Bali, rujak rumput laut yang menggunakan bumbu kuah pindang ini dikenal dengan nama Rujak Bulung. Selamat mencoba sensasi segar yang muncul dari kombinasi rumput laut dan kuah pindang!
Rekomendasi tempat makan:
- Warung Rujak Kuah Pindang Bo Hwa, Denpasar Lihat Lokasi
- Warung Rujak Glogor, Denpasar Lihat Lokasi
7. Serombotan
Apabila
di negeri barat sana terkenal dengan salad dan di Jawa sangat identik
dengan sayur urap, Bali tidak kalah identik dengan kuliner sayur-sayuran
khas bernama Serombotan. Kuliner khas Klungkung ini menyajikan campuran sayur-sayuran seperti kacang panjang, bayam, kangkung, buncis, terong bulat, tauge, dan pare.
Sementara itu bumbunya dikenal dengan nama Kalas,
yakni semacam santan berisi campuran kunyit tumbuk, lengkuas, bawang
merah, bawang putih, ketumbar dan kencur. Bumbu ini dikombinasikan lagi
dengan bumbu kacang dan bumbu pedas.
Rekomendasi tempat makan:
Meski
pusat Serombotan berada di daerah Klungkung, tetapi kuliner ini sudah
mudah didapatkan di berbagai pelosok area Bali, terutama dijual di
pasar-pasar tradisional maupun rumah makan khas Bali.
8. Tipat Blayag
Kalian mungkin sudah cukup familiar mendengar kuliner Tipat Cantok di Bali. Namun bagaimana dengan Tipat Blayag khas Buleleng?
Bentuk
Tipat Blayag tidak diulat layaknya ketupat persegi, tetapi lebih mirip
lontong yang dililit memanjang dengan janur muda atau daun enau muda.
Tidak seperti tipat cantok yang menggunakan bumbu kacang, Blayag
memiliki bumbu yang berasal dari olahan tepung beras dan campuran bumbu bali.
Tekstur bumbunya yang sangat kental mirip santan ini sangat nikmat
ketika bertemu potongan-potongan tipat blayag, sayur urab, ayam sisit,
gorengan ceker ayam, kerupuk kulit ayam, dan kacang kedelai.
Rekomendasi tempat makan:
Kuliner
yang satu ini dapat dengan mudahnya ditemukan di Singaraja. Meski
begitu, beberapa rumah makan berlabel Singaraja yang ada di seputaran
Denpasar dan Kuta juga menyajikan menu ini.
9. Nasi Jinggo
Bagi kalian yang ingin menikmati makanan murah meriah di Bali, maka kami rekomendasikan Nasi Jinggo. Yang khas dari Nasi Jinggo Bali ini adalah kemasannya yang dibungkus oleh daun pisang dan sambalnya yang super pedas.
Nasinya disajikan hanya sekepalan tangan orang dewasa, sementara lauk
pauknya umumnya terdiri dari daging ayam suwir, mie goreng, dan tempe
goreng. Kamu tidak akan merasa kenyang dengan hanya menyantap satu
bungkus Nasi Jinggo.
Tidak ada yang tahu pasti makna dari istilah Jinggo (Jenggo), namun konon berasal dari bahasa Hokkien jeng go yang artinya seribu lima ratus. Memang pada tahun 1997, ketika nasi ini mulai populer, sempat di bandrol dengan harga Rp 1.500, tapi sekarang rata-rata dijual di kisaran Rp 3,000 – Rp 5,000.
Rekomendasi tempat makan:
Nasi
Jinggo ini tergolong street food di Bali, sehingga kamu bisa dengan
mudah menemukannya di pinggir-pinggir jalan. Biasanya pedagang nasi
jinggo ini akan membuka stand kecil dan se adanya di pinggir jalan.
10. Nasi Tepeng
Nasi
Tepeng adalah makanan khas dari Gianyar yang di sajikan cukup lembek
seperti bubur. Racikan bumbu rempah-rempah ala Bali yang disiram di atas
Tepeng menjadi daya pikat utamanya. Tak heran rasa pedasnya itu ampuh
menggoyang lidah.
Kacang panjang,
kacang merah, nangka muda, terong, daun kelor, dan kelapa parut adalah
beberapa sayuran yang kerap melengkapi Nasi Tepeng ini. Sementara untuk
lauk pauknya biasanya ada telur dan suwiran ayam goreng. Cara
penyajiannya pun unik, yakni dengan menggunakan daun pisang.
Sumber ;.http://liburanbali.net/makanan-khas-bali/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar