Senin, 27 Februari 2017

Menghentikan Kebiasaan Merokok

  • Susahnya menghentikan kebiasaan merokok disamping kecanduan nikotin, juga hukuman yang diterima dari kebiasaan tersebut datangnya sangat perlahan-lahan.
    Dulu waktu saya masih merokok saya sering mendengar beberapa guyonan yang membenarkan perokok:
    Ada seorang perokok mulai berhenti merokok. Uang untuk membeli rokoknya ditabung. Bertahun-tahun kemudian, hasil tabungannya cukup untuk membeli rumah. Maka berbahagialah dia tinggal di rumahnya yang baru sampai suatu hari rumahnya hangus terbakar. Teman-temannya bilang, "Memang asalnya untuk membeli rokok, makanya terbakar." Moral cerita ini adalah, percuma berhenti merokok.
    Suatu hari seorang yang berlangganan koran membaca dalam korannya bahwa merokok merusak kesehatan. Hari berikutnya dia membaca cerita mengerikan lainnya tentang merokok,
    Temannya bertanya, "Apakah kamu berhenti merokok?"
    Jawabnya, "Tidak, saya berhenti berlangganan koran."
    Ada seseorang yang berkata kepada temannya bahwa dia sudah berhenti merokok. Suatu hari temannya menjumpainya menikmati rokoknya.
    Tanyanya: "Katanya berhenti, kenapa kok masih merokok?" Jawabnya dengan santai : "Kan 10 menit lalu sudah berhenti?"
    Berikut ini adalah pengalaman pribadi cara saya berhenti merokok:
    Menghentikan kebiasaan merokok tidak ada hubungannya dengan kemauan yang keras. Kemauan tidak dapat diperintahkan, diundang, disuruh, dan diminta. Dia akan muncul kalau ada 'mau' nya. Ingatlah sewaktu Anda dulu menaksir seseorang, maka ada kemauan keras untuk melakukan segala hal agar pujaan hati menanggapi Anda. Sama seperti menghentikan kebiasaan merokok, tidak dapat dilakukan sekadar ingin berhenti. Sebelum saya benar-benar berhenti, pernah saya coba berbagai cara untuk menghentikannya, dari yang mengurangi satu batang sehari hingga menggantinya dengan permen, tetapi semuanya gagal.
    Sewaktu mengurangi sebatang sehari, memang pernah tercapai hanya merokok sebatang sehari, tetapi kemudian yang terjadi berikutnya adalah menambah sebatang sehari hingga akhirnya kembali ke posisi semula. Itu namanya merokok berimbang. Maju satu langkah mundur selangkah, jadi tidak ke mana-mana.
    Saya mulai merokok waktu masih remaja. Seingat saya waktu saya masih duduk di SMA kelas satu. Waktu mulai belajar merokok dengan teman-teman, tentu saja batuk-batuk dan merasa tidak nyaman. Tetapi, rasa ingin tahu tersebut berkembang menjadi kebiasaan. Setelah menjadi kebiasaan, maka saya kecanduan sehingga tak dapat hidup tanpa rokok, apalagi teman-teman sebaya saya hampir semuanya perokok, bahkan ada yang bekerja di pabrik rokok. Oleh karena itu, tidak ada satu kekuatan eksternal apa pun yang dapat menghentikannya, kecuali sesuatu yang datang dari dalam dan untuk saya adalah keinginan 'hidup baru dalam Tuhan'.
    Hari-hari selanjutnya adalah siksaan demi siksaan. Saya memiliki sebuah persewaan buku komik waktu itu, dan pelanggan saya datang dan pergi sambil merokok, bahkan ada yang menawari saya. Tentu saja dengan berat hati saya menolaknya. Sewaktu mereka merokok dan asap rokok mereka mengapung di ruang toko saya, maka saya sengaja menghirup napas dalam-dalam sambil menikmati udara berpolusi nikotin itu, "Oh alangkah nikmatnya." Curang? Mungkin, tetapi apa boleh buat.
    Kalau malam tiba, saya bermimpi menikmati merokok kembali. Keesokan hari, saya menyesal karena harus bangun kembali. Mimpi tersebut berlangsung hampir setiap malam pada minggu pertama, tetapi makin lama makin surut hingga beberapa kali dalam setahun dan kadang-kadang masih terulang setelah 30 tahun berhenti merokok.
    Perjalanan ke arah behenti merokok tidak mudah. Apalagi lingkungan saya, dari keluarga dan teman-teman dan pelanggan serta kenalan kebanyakan adalah perokok berat. Baunya, gayanya dan bahkan kemasan rokok menjadi sangat menggiurkan. Tetapi, alhamdulilah akhirnya semuanya dapat saya lampaui.
    Saya juga tidak mengatakan bahwa Anda harus mengikuti agama tertentu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Agama tidak membuat seseorang berhenti merokok, hanya Anda yang dapat. Asalkan ada sesuatu yang sangat penting dalam hidup Anda yang dapat menggantikan kebiasaan tersebut, dan juga dukungan yang kuat dari lingkungan maka Anda akan memiliki cukup kekuatan melawan kecanduan tersebut.
    Berikut adalah beberapa langkah umum yang menolong menghentikan kebiasaan merokok menurut helpguide.org:
    • Alihkan perhatian Anda dari rokok dengan cara olahraga, membaca atau mandi
    • Latihan relaksasi atau meditasi
    • Jangan meminum kopi, karena ada sementara orang yang berhenti merokok menderita imsomnia (susah tidur)
    • Jangan minum minuman beralkohol karena akan membuat ketagihan nikotin makin parah
    • Banyak minum air, makan buah-buahan segar dan sayuran karena ada sementara orang yang menderita konstipasi (susah buang air besar) karena berhenti merokok
    • Ambil permen untuk melegakan tenggorokan (cough drop), karena ada sementara orang yang menjadi batuk-batuk
    • Menetapkan tanggal berhenti merokok
    • Beri tahu teman-teman dan keluarga rencana Anda untuk berhenti merokok agar mendapat dukungan dari mereka
    • Pikirkan keputusan apa yang akan Anda ambil bila mendapat tawaran merokok atau godaan lain
    • Jauhkan semua hal yang ada hubungannya dengan rokok dan sebisanya jangan pergi ke tempat-tempat di mana banyak perokok berkumpul
    • Minta nasihat dokter bila perlu
    Apakah saya tabung uang rokok saya? Desakan kebutuhan ekonomi akhirnya menang. Mungkin itu cerita lain lagi.

    Sumber  :  https://keluarga.com/menghentikan-kebiasaan-merokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar